Friday, October 28, 2011

Narasi eh bukan

Kan BI di sekolah sumi lagi belajar narasi *sebenernya sih udah lewat*

Tapi karena sumi baru sempet OL benerannya hariini
Jadiiii hahahaha

Gatau

Mau nge share teks narasi sugestif alay yang sumi bikin, judulnya aja udah alay namanya "BONYKU SAYANG BONYKU MALANG" -_____-

gyahahahah jijik -___- yaudahdeh daripada kelamaan lihatlah mahakarya sang pujangga


Bonyku Sayang Bonyku Malang

Siang itu ketika matahari tepat diatas kepalaku, panasnya terasa sangat terik. Aku sedang berjalan menuju kerumah, tidak biasanya aku pulang sendirian dan berjalan kaki biasanya aku pulang dijemput oleh orang tuaku. Saat mendekati tumahku, aku melihat seekor kucing yang sedang tidur di depan rumah tetanggaku, Kucing itu terlihat sangat lucu walaupun ada sedikit luka di wajahnya. Aku ingin mengelusnya tapi aku ingat kalau aku alergi terhadap bulu kucing, dan aku akan mulai bersin – bersin jika berada lama di dekat kucing, lalu akupun mengurungkan niatku dan melanjutkan perjalananku. Akhirnya aku pun sampai ke rumah, setelah membuka gerbang aku pun mengucapkan salam dan ibuku langsung membukakan pintu untukku. Saat sampai di kamar aku langsung mengganti bajuku, karena besok adalah hari libur aku langsung mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guruku, supaya aku bisa bermain bersama temanku besok. Keesokan harinya aku bermain bersama teman – temanku, kami menuju ke taman bermain yang berada di sekitar komplek kami. Ketika sedang bermain, aku melihat kucing yang sama saat kulihat kemarin. Aku tak menghiraukan kucing tersebut dan melanjutkan bermain bersama teman – temanku. Tak terasa hari sudah mulai malam, itulah yang terjadi saat kami sudah keasyikan bermain, kadang kami suka lupa waktu dan bermain sampai azan maghrib berkumandang dan saat pulang ke rumah ibuku sering memarahiku karena terlambat pulang, makanya aku kapok dan tidak pernah ingin bermain sampai maghrib lagi. Setelah cukup puas bermain, kami pun pulang ke rumah masing – masing. Lagi – lagi aku melihat kucing itu, tapi sekarang dia ada di depan rumahku, entah apa yang dilakukan kucing itu. Aku pun masuk ke rumah dan beristirahat. Keesokan harinya saat aku menuju taman didepan rumahku, aku melihat kucing itu! Tapi kali ini ada sesuatu di dekatnya, sesuatu yang kecil dan berbulu, ternyata kucing itu melahirkan! Dan dia melahirkan di rumahku. Oh alangkah senangnya aku, kucing itu melahirkan tiga anak yang lucu – lucu. Satu berwarna belang – belang hitam dan dua lainnya berwarna putih. Karena tidak tega melihat kucing – kucing itu kedinginan dan tidak punya makanan, aku segera mencarikan mereka tempat tidur seadanya dan makanan. Aku menggunakan kardus bekas dan baju bekas untuk kandangnya, dan ikan sisa sarapan untuk diberikan kepada kucung – kucing tersebut. Diantara ketiga anak kucing itu aku menyukai kucing yang berwarna putih. Karena ada dua yang berwarna putih, aku memilih yang paling kecil dan kuberi nama Bony. Setiap hari aku selalu memberi makan bony, mengurusnya, bahkan setiap pulang dan sebelum berangkat sekolah aku selalu menyempatkan diri untuk sekedar melihat bony. Suatu hari, ibuku membawa ibu bony pergi sementara bony dan kedua saudaranya tidak dibawa. Ibuku akan membuang ibu bony karena ibuku tidak suka kepada ibu bony yang sering berkelahi dengan kucing lain di depan rumahku dan membuat keributan. Kebetulan saat ibunya dibawa pergi ibuku, bony melihatnya dan semenjak hari itu bony tidak pernah mau makan, maupun minum lagi. Aku jadi merasa sedih, aku takut kalau bony terus seperti ini dia akan mati. Dan betul firasatku, beberapa hari setelah itu bony mati. Aku sangat terpukul sekali.


gyahahahha

Behind the scene:
Jadi sebenernya narasi diatas itu gabisa disebut sebagai narasi sugestif, karena itu bukan aku bikin sesuai imajinasi tapi itu kisah nyata. Dan si Bony itu adalah "mantan" kucing aku
Dia udah mati sekarang
hah

sebenernya tokoh si "aku" disitu bukan bener2 aku, coba aja bayangin apa orang kaya sumi rela nangis dan katanya "sangat terpukul" *lol* saat kucing piaraannya
eh bukan
Kucing yang baru dia kenal(atau bahasa jujurnya kucing yang dia pungut dengan seenaknya itu)mati
Padahal kan mereka baru bertemu selama beberapa hari, mengapa si aku ini begitu dramatis? mengapa si aku begitu lebay?
mana ada orang yang baru kenal udah langsung punya ikatan(?)
apasih gajelas yah ngelantur

OTAK SUMI MULAI GA SINGKRON SAMA TANGAN


uh oh

Sekian

No comments:

Post a Comment